Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca dan iklim sama-sama mengacu pada keadaan atmosfer pada suatu tempat dan waktu tertentu. Cuaca dan iklim berbeda dalam rentang waktu dan luas tempat. Cuaca didefinisikan sebagai keadaan atmosfer pada daerah dan waktu tertentu. Iklim adalah keadaan atmosfer pada daerah yang lebih luas dalam kurun waktu yang panjang. Dengan kata lain iklim adalah rata-rata cuaca dalam periode waktu yang panjang dan daerah yang lebih luas.
Kita dapat mengetahui cuaca di suatu tempat dengan mengukur langsung keadaan cuaca di tempat tersebut. Namun, untuk mengetahui iklimnya kita memerlukan rekaman data keadaan atmosfer di tempat tersebut puluhan tahun yang lalu. Jika kita mengukur suhu atmosfer, tekanan udara, atau curah hujan pada jam 5 sore di halaman rumah, maka yang kita lakukan adalah untuk mengetahui cuaca di halaman rumah pada jam tersebut. Sedangkan untuk mengetahui iklim di halaman rumah kita tersebut dilakukan dengan cara merata-ratakan data suhu, tekanan, atau curah hujan yang telah kita kumpulkan dalam waktu puluhan tahun.
Oleh karena itu, dapatlah dipahami, informasi yang diberitakan oleh media televisi maupun surat kabar setiap hari adalah prakiraan cuaca bukan prakiraan iklim.
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
Telah dijelaskan di atas bahwa cuaca dan iklim menyatakan keadaan atmosfer. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah keadaan atmosfer tersebut? Jika kita membicarakan keadaan maka kita membicarakan sesuatu yang diukur. Apakah yang diukur jika kita ingin mengetahui keadaan atmosfer? Yang kita ukur adalah unsur-unsur cuaca dan iklim. Unsur-unsur cuaca dan iklim yang utama adalah suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, curah hujan, durasi (lamanya) penyinaran matahari, kecepatan angin, serta perawanan, embun, dan kabut.
Suhu Udara
Suhu udara diukur dengan menggunakan termometer. Untuk menyatakan suhu udara digunakan skala Celcius atau Fahrenheit. Suhu udara berubah sesuai waktu dan tempat. Umumnya suhu udara maksimum terjadi antara jam 12.00 dan jam 14.00. Suhu udara minimum terjadi sekitar jam 06.00 pada saat sebelum matahari terbit.
Kelembapan Udara
Kelembapan udara menyatakan jumlah uap air di udara. Alat untuk mengukur kelembapan udara adalah higrometer. Ada beberapa cara untuk menyatakan jumlah uap air di udara diantaranya adalah kelembapan mutlak dan kelembapan relatif (RH).
Kelembapan mutlak adalah massa air yang terkandung dalam satu satuan volume udara. Kelembapan relatif adalah perbandingan massa air yang terkandung dalam udara dalam suhu tertentu dengan massa air maksimum yang dapat dikandung udara tersebut pada suhu yang sama.
Endapan (presipitasi) dan Curah Hujan
Endapan atau presipitasi didefinisikan sebagai air yang jatuh ke permukaan bumi. Air yang jatuh ke permukaan bumi tersebut dapat berbentuk padat seperti batu es dan salju maupun berbentuk cair seperti air hujan. Di Indonesia, endapan berupa air hujan atau curah hujan.
Alat untuk mengukur curah hujan adalah penakar curah hujan (rain gauge). Curah hujan diukur dalam satuan inchi atau milimeter. Jumlah curah hujan 1 mm (milimeter) berarti air hujan yang menutupi permukaan tanah setinggi 1 mm. Jumlah curah hujan yang diukur tidak boleh menguap atau meresap ke dalam tanah. Di stasiun pengamat, curah hujan dicatat setiap hari.
Curah hujan dapat diukur dalam selang waktu tertentu, misalnya:
-
-
Curah hujan harian adalah jumlah curah hujan yang terjadi dalam satu hari tertentu.
-
Curah hujan bulanan adalah jumlah curah hujan harian dalam satu bulan tertentu.
-
Curah hujan tahunan adalah jumlah curah hujan bulanan dalam satu tahun tertentu.
-
Curah hujan harian rata-rata jumlah curah hujan bulanan di bagi jumlah hari dalam bulan tersebut.
-
Curah hujan bulanan rata-rata adalah jumlah curah hujan tahunan dibagi 12 (jumlah bulan).
-
Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer atau tekanan udara menyatakan berat kolom udara di atas suatu tempat persatuan luas. Tekanan atmosfer diukur dengan alat yang disebut barometer. Satuan yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer adalah mili bar (mb) atau pascal (Pa). Daerah yang memiliki tekanan atmosfer terbesar adalah di permukaan laut yaitu sekitar 1.013,2 mb. Tekanan atmosfer akan berkurang terhadap ketinggian. Sehingga tekanan atmosfer di pantai akan lebih besar dibandingkan dengan di daerah pegunungan.
Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Angin bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Angin seringkali diberi nama sesuai dengan arah datangnya angin. Sebagai contoh, angin darat adalah angin yang datang dari arah darat, angin laut adalah angin yang datang dari laut.
Angin memiliki laju (kecepatan) dan arah. Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer. Kecepatan angin diukur dalam satuan meter per detik (m/s), kilometer per jam (km/jam), atau knot (1 knot –sekitar 0,5 m/s). Arah angin diukur dalam satuan derajat, yaitu: utara : 3600, selatan: 1800, timur: 900, barat: 2700, dan seterusnya.
Dalam mengukur kecepatan angin terdapat istilah kecepatan angin rata-rata. Kecepatan angin rata-rata adalah jumlah seluruh kecepatan angin pada saat pengamatan di bagi dengan jumlah pengamatan tanpa memperhatikan arah angin.
Perhatikan kembali bahwa angin bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Karena terdapat perbedaan tekanan atmosfer di permukaan bumi akibat perbedaan dalam menerima energi matahari, maka dalam skala luas/global angin membentuk sirkulasi-sirkulasi tertentu. Di samping angin yang bergerak dalam skala luas terdapat angin yang terjadi di lokasi tertentu atau disebut angin lokal. Contoh dari angin lokal adalah angin laut dan angin darat.
Perawanan
Perawanan adalah jumlah awan yang menutupi langit di atas pengamat. Perawanan secara umum dinyatakan dalam per-delapan-an dari langit yang tertutupi awan. Sebagai contoh:
Perawanan = 0 (= 0/8) berarti tidak ada awan yang menutupi langit atau cerah.
Perawanan = 4/8 (=1/2) berarti separuh langit tertutup oleh awan.
Perawanan = 8/8 (= 1) berarti langit seluruhnya tertutupi oleh awan.
Untuk menentukan perawanan, kita sebagai pengamat tinggal pergi keluar dan mengamati langit, apakah cerah atau tertutup awan?
Embun dan Kabut
Embun terjadi karena udara yang basah berkondensasi pada permukaan bumi yang dingin. Embun dapat kita lihat di atas tanah atau daun tanaman. Pengembunan sering terjadi pada waktu malam atau dini hari ketika tanah menjadi dingin.
Kabut adalah tetes air yang mengapung dalam udara di atas permukaan. Kabut hampir mirip dengan awan. Perbedaannya kabut terbentuk di udara yang dekat dengan permukaan bumi sedangkan awan terbentuk jauh dari permukaan bumi. Kabut dapat terjadi ketika udara lembap panas bergerak di atas permukaan bumi yang dingin. Kabut dan asap pembakaran dapat menimbulkan kabut-asap atau smog (smoke= asap dan fog = kabut). Kabut maupun kabut-asap dapat mengganggu jarak pandang bagi pengemudi kendaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan....