selamat datang di blog ini, tinggalkan pesan ya...! dan JANGAN KLIK iklannya... he..he...he......

Iklan

Jumat, 30 September 2011

Infiltrasi

Infiltrasi ialah air hujan atau air irigasi yang melalui permukaan tanah dan membasahi bagian tanah yang trlatif kering merupakan salah satu proses alamiah dasar. Habitat tanaman darat mencakup zona tanah basah yang bersiklus atau tetap (Marshall and Holmes, 1988).
Menurut Asdak, 2002, infiltrasi adalah proses aliran air (umumnya berasal dari curah hujan) masuk ke dalam tanah.  Dengan kata lain, infiltrasi adalah aliran air masuk ke dalam tanah sebagai akibat dari gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gaya gravitasi (gerakan air ke arah vertikal).  Setelah lapisan tanah bagian atas jenuh, kelebihan air tersebut mengalir ke tanah yang lebih dalam sebagai akibat gaya gravitasi bumi dan dikenal sebagai proses perkolasi.
Secara ringkas, proses terjadinya infiltrasi melibatkan tiga proses yang tidak saling berkaitan (Asdak, 1995):
1.      Proses masuknya air hujan melalui pori
2.      Tertampungnya air hujan tersebut dalam tanah
3.      Proses mengalirnya air tersebut ke tempat lain (bawah, samping dan atas)
Infiltrasi beragam secara terbalik denga lengas tanah. Hal ini terjadi dalam tiga cara yaitu: kandungan air yang meningkat mengisi pori dan mengurung kapasitas tanah untuk infiltrasi air selanjutnya, bila hujan membasahi suatu permukaan tanah yang kering, gaya kapiler yang kuat diciptakan yang cenderung untuk menarik air kedalam tanah dengan laju yang jenuh lebih tinggi dibandingkan laju yang dihasilkan dari gaya grafitasi saja, meningkatkan air tanah yang menyebabkan pengembangan koloid dan mengurangi ruang pori (Subagyo, 1990).
  Laju maksimal gerakan air masuk ke dalam tanah dinamakan kapasitas infiltrasi.  Kapasitas infiltrasi terjadi ketika internsitas hujan melebihi kemampuan tanah dalam menyerap kelembaban tanah.  Sebaliknya, apabila intensitas hujan lebih kecil daripada kapasitas infiltrasi, maka laju infiltrasi sama dengan laju curah hujan.  Laju infiltrasi umumnya dinyatakan dalam satuan yang sama dengan satuan intensitas curah hujan, yaitu milimeter per jam (mm/jam).
Ketika air hujan jatuh di atas permukaan tanah, tergantung pada kondisi biofisik permukaan tanah, sebagian atau seluruh air hujan tersebut akan mengalir masuk ke dalam tanah melalui pori-pori permukaan tanah.  Proses mengalirnya air hujan ke dalam tanah disebabkan oleh tarikan gaya gravitasi dan gaya kapiler tanah.  Laju air infiltrasi yang dipengaruhi oleh gaya garavitasi dibatasi oleh besarnya diameter pori-pori tanah.  Dibawah pengaruh gaya gravitasi, air hujan mengalir vertikal ke dalam tanah melalui profil tanah. 
Pada sisi yang lain, gaya kapiler bersifat mengalirkan air tersebut tegak lurus ke atas, ke bawah dan ke arah horisontal (lateral).  Gaya kapiler tanah ini bekerja nyata pada tanah dengan pori-pori yang relatif kecil.  Pada tanah dengan pori-pori besar, gaya ini dapat diabaikan pengaruhnya dan air mengalir ke tanah yang lebih dalam oleh pengaruh gaya gravitasi.  Dalam perjalanannya tersebut, air juga mengalami penyebaran ke arah lateral akibat tarikan gaya kapiler tanah, terutama ke arah tanah dengan pori-pori yang lebih sempit dan tanah lebih kering.
Ada tiga cara untuk menentukan besarnya infiltrasi (Knapp, 1978), yakni:
a.       Menetukan beda volume air hujan buatan dengan volume air larian pada percobaan laboratorium menggunakan simulasi hujan buatan.
b.      Menggunakan alat infiltrometer.
Teknik pemisahan hidrograf aliran dari data aliran air hujan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan....